Skala Untuk Mengkur Sikap

Sikap bukan menjadi benda yang bisa diukur dan disimpulkan dengan mudah. Meski banyak para peneliti yang meneliti korelasi sikap dengan objek tertentu. Lalu bagaimana mengukur sikap? Simak penjelasan berikut

Menurut para ahli sosiologi skala pengukuran dapat dibedakan menurut gejala sosial yang diukur, yaitu Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian.Contohnya yakni termasuk skala sikap, skala moral, test karakter dan skala partisipasi sosial.  Lalu ada skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial, Contohnya yakni mengukur status sosial ekonomi, kemasyarakatan, kondisi rumah tangga,  lembaga-lembaga swadaya masyarakat (sosial).

 Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam melakukan penelitian adalah

 1. Skala Likert 

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan juga persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial sebagai subjek objek penelitian. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel bisa dijabarkan menurut urutan variabel – sub variabel (dimensi) – indikator – deskriptor. Deskriptor dalam hal ini dapat dijadikan untuk membuat butir instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Contohnya yakni, 

pernyataan dalam Likert biasanya ditulis berjenjang yakni 5, contohnya yakni pernyataan positif yang nantinya diberi nilai, yakni

  • sangat setuju = 5
  • setuju =4 
  • netral = 3
  • tidak setuju =2 
  • sangat tidak setuju= 1

Untuk menghitung, kita bisa  menjumlahkan total skor tiap responden. Lalu, untuk menyusun Skala Likert, kita harus menentukan topik apa yang akan diukur, lalu pastikan sub variabel/dimensi yang menyusun sikap tersebut, kognitif, afektif dan konatif (kecenderungan perilaku). Setelah sub variabel ditentukan, kita baru bisa menyusun pernyataan atau pertanyaan yang akan diukur.

2. Skala Guttman 

Skala Guttman  atau skala scalogram merupakan skala kumulatif. skala ini sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi atau atribut universal.  Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. 

Dalam skala ini terdapat beberapa pernyataan yang diurutkan secara hierarki untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika pada  awal pernyataan jawaban seseorang sudah mengatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu, maka kemungkinan dia akan menyatakan tidak di deretan pernyataan berikutnya. . Jadi, skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Selain itu, urutan atau hierarki pernyataan sangat jelas dalam skala ini.

Contohnya yakni , yakin – tidak yakin, ya – tidak, benar – salah, positif – negatif, pernah – tidak pernah, setuju – tidak setuju, dll. Jawaban ini jelas sekali, antara tidak dan iya. Sedangkan perbedaan dengan skala Likert ialah, pada skala Likert terdapat jarak (interval): 1, 2, 3, 4, 5 sedangkan pada skala Guttman hanya dua: benar (B) dan salah (S) 

3. Skala Semantik Differensial 

Skala yang memiliki karakteristik bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek itu menurut Iskandar (2000 : 154), yakni Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek. Lalu, Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu objek. Dan terakhir yakni, Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu objek. 

4. Rating Scale

Bedanya dengan skala sebelumnya,  pada rating scale data yang kita dapatkan adalah data mentah berupa angka yang nantinya ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Rating scale juga digunakan untuk mengukur sikap, gejala atau fenomena sosial misalnya : ekonomi, kinerja karyawan, motivasi pegawai, dll. Contohnya yakni ingin mengetahui motivasi kerja karyawan saat pandemi.

 5. Skala Thurstone

Pernyataan atau pertanyaan pada Skala Thurstone Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pernyataan yang ia setuju saja dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan dengan pandangan yang beda. Setiap item mempunyai nilai sendiri sendiri dari angka 1-10. Namun nilai dari pernyataan ini tidak diketahui oleh responden. Maka pemberian skor akan dinilai sesuai dengan pernyataan yang dipilih responden. 

Simak artikel lain Theta Statistik di Blog Theta Statistik dan juga kunjungi Tiktok dan Instgram di @ Theta Statistik.